Selasa, 13 Juli 2010

Menelisik Sejarah Motif Kain Awan Berarak Kabupaten Pontianak

Kain bermotif “Awan Berarak” merupakan kain khas kabupaten Pontianak. Kain ini pertama kali di popularkan kepada masyarakat luas pada tahun 2003 lalu, di acara pagelaran Seni Budaya III Kabupaten Pontianak. Terangkatnya pamor kain bermotif awan berarak ini tidak lepas dari peran serta aktif dari Ketua Dekranasda Kabupaten Pontianak, yang pada waktu itu dijabat oleh Ny Angela Kimha.

Sebelum terkenal seperti saat ini , kain bermotif awan berarak dulunya dikenakan oleh kaum kerabat Keraton Amantubillah Mempawah. Kain bermotifv awan berarak biasanya selalu di kenakan dalam acara-acara besar kerajaan. Salah seorang kerabat Kerajaan Amantubillah Mempawah yang masih menyimpan kain bermotif awan berarak tempo dulu adalah Encik Maryam. Usia perempuan berdarah bangsawan ini kini mencapai lebih dari 100 tahun.

Kain bercorak awan berarak tersebut dibuat dengan cara di tenun, dengan menggunakan benang sutera. Kain itu berbentuk sarung, dengan motif awan yang berarak-arak. Karena sifat awan yang bearada di atas langit dan berarak-arakan, maka oleh pihak Kerajaan Amantubilah Mempwah kain ini khusus di peruntukkan oleh para kerabat pembesar kerajaan. Encik Maryam sendiri memperoleh kain tenun bercorak awan berarak saat dirinya di lamar oleh suaminya, Daeng Abdullah.

Seiring dengan perkembangan jaman, kain bermotif awan berarak ini kini telah dipergunakan oleh masyarakat kabupaten Pontianak pada khususnya, dan Kalimantan Barat pada umumnya. Guna lebih mempopularkan kain bermotif awan berarak, seluruh pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pontianak kini telah memilih busana berbahan kain awan berarak sebagai salah satu busana kerja.

Pemasyarakatan kain bermotif awan berarak ini juga giat dilakukan oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Pontianak yang baru, Ny Hj Erlina Ria Norsan. Di bawah kepemimpinannya, motif kain bercorak awan berarak kini telah digunakan sebagai salah satu seragam sekolah, baik di tingkat SD, SMP serta SMA. Melalui daya kreasi yang tinggi, motif awan berarak pun kini telah banyak mengalami perkembangan. Dan jika tidak ada halangan, dalam waktu dekat ini DEkranasda Kabupaten Pontianak akan menghadirkan batik awan berarak. Bagi yang berminat ingin mengoleksi motif kain awan berarak, silahkan singgah ke Sekretariat Dekranasda Kabupaten Pontianak, Jalan Daeng Manambon, Mempawah. (PRINGGO)

3 komentar:

pringgo news mengatakan...

Terimakasih atas apresiasinya brother. Bila ada waktu, silahkan mampir ke Kota Mempawah, Kalimantan Barat.

Unknown mengatakan...

Mohon maaf apakah benar Kain Tenun awan berarak dari mempawah,siapakah pemilik pabrik nya??? Sejak masa kapan kain ini di produksi, sistem pola penenunan seperti apa?? Sebab pola penenunan jenis tenun ini berbeda dengan tenun lain nya dan untuk Jenis bahan dasar benang menggunakan bahan dasar benang apa?? Dan proses pewarnaan memnggunakan jenis pewarna apa??
Jika kain ini adalah sebuah hadiah atau hantaran ketika melamar sesorang dimempawah pada masa itu tentu ada si penjual?? Dan tentu si penjual ini akan mendapatkan kain tersebut dari mana?? Sebab bisa saja insang berawan ini dibawa oleh pedagang dari pontianak melintasi mempawah , sebab pada masa 1900an awal ketika tenun corak insang mulai di Produksi banyak sekali dibawa oleh pada pedagang lokal ke daerah hulu, dalam artian bahwa daerah hulu ini adalah daerah lintasan para pedagang lokal dalam mengembangkan usahanya.
Jika ada kesalahan mohon dimaafkan.

Unknown mengatakan...

Mohon maaf apakah benar Kain Tenun awan berarak dari mempawah,siapakah pemilik pabrik nya??? Sejak masa kapan kain ini di produksi, sistem pola penenunan seperti apa?? Sebab pola penenunan jenis tenun ini berbeda dengan tenun lain nya dan untuk Jenis bahan dasar benang menggunakan bahan dasar benang apa?? Dan proses pewarnaan memnggunakan jenis pewarna apa??
Jika kain ini adalah sebuah hadiah atau hantaran ketika melamar sesorang dimempawah pada masa itu tentu ada si penjual?? Dan tentu si penjual ini akan mendapatkan kain tersebut dari mana?? Sebab bisa saja insang berawan ini dibawa oleh pedagang dari pontianak melintasi mempawah , sebab pada masa 1900an awal ketika tenun corak insang mulai di Produksi banyak sekali dibawa oleh pada pedagang lokal ke daerah hulu, dalam artian bahwa daerah hulu ini adalah daerah lintasan para pedagang lokal dalam mengembangkan usahanya.
Jika ada kesalahan mohon dimaafkan.