Senin, 30 Maret 2009

HPI Kenalkan Ecotoursm Kalbar ke Masyarakat Dunia

PONTIANAK--Himpunan Pramuwisata Indonesia Kalimantan Barat atau HPI Kalbar sepertinya tidak main-main dalam mempromosikan ke elokan ecotoursm Kalimantan Barat. Upaya pengenalan potensi wisata daerah ini dilakukan dengan gencar di sela dilaksanakannya pertemuan internasional WFTGA (World Federation of Tourist Guide Assosiations), 11-16 Januari, di Discoveri Kartika Plaza Hotel, Kuta Bali.

WFTGA ke-XVIII di buka oleh Mentri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir Jero Wajik, SE. Beberapa pakar pariwisata tingkat dunia yang diundang dalam konferensi itu antara lain Prof. Sam Ham dari USA; Prof. Meged Negan dari Mesir; Mr Grant Holmes dari Cyprus; I Gede Ardika, mantan Menbudpar. Pertemuan penting bertaraf internasional ini diikuti oleh ratusan pengusaha dunia wisata dunia yang datang mewakili 30 negara. Setiap negara anggota WFTGA mengirimkan minimal 5 orang delegasi. Adapun negara yang mengirimkan duta wisatanya adalah China dengan 23 peserta, Amerika Serikat dengan 14 peserta, Afrika Selatan dengan 13 peserta, Inggris dengan 10 peserta dan Armenia dengan 7 peserta.

Untuk peserta dari dalam negeri, rata-rata semua provinsi mengirimkan utusannya. Kalbar sendiri mengutus Muhammad Tasuri SPd selaku Ketua HPI Kalbar dan Mikhael Refly Mh selaku Sekretaris HPI Kalbar. Dalam pertemuan penting tersebut, Presidan WFTGA, Rosalind Newlands (Scotlandia) didampingi Ketua Umum HPI, Drs. Nyoman Kandia kepada delegasi HPI kalbar menyatakan bahwa dalam konferensi ini akan diselenggarakan 4 kali sidang pleno dan 21 lokakarya. Adapun nara sumber dan pembicara berjumlah 25 orang berasal dari manca negara yaitu; Amerika Serikat, Inggris, Mesir, Swiss, dan Belgia. Sedangkan nara sumber lokakarya berasal dari Turki, Cyprus, Austria, Honkong, dan Indonesia.

Dilain pihak, Ketut Jaman selaku wakil ketua panitia penyelenggara menambahkan sejumlah topik penting yang dibahas dalam WFTGA ke-XVIII antara lain eco-wisata di kawasan sensitif, partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam perencanaan eco-wisata, peran dan peningkatan peran dan kemampuan pramuwisata dalam mengendalikan tingkah laku wisata serta upaya-upaya yang efektif dalam mempromosikan berbagai potensi pariwisata khususnya yang menyakut eco-wisata, dan peningkatan teknik komonikasi dengan bahasa tubuh.

Topik lain yang tidak kalah penting adalah pemanduan kapal pesiar, tantangan pramuwisata dan keahlian berbisnis bagi pengembangan dan peningkatan pramuwisata sebagai ujung tombak dalam pelayanan pariwisata. Di selah-selah sidang pleno dan lokakarya, para delegasi mengunjungi berbagai objek dan daya tarik eco-wisata di Bali diantara Desa Wisata Gianyar, Mingwi, Bedugul, Ubud dan Kintamani.

Dalam setiap kesempatan, delegasi dari Kalbar tidak pernah jemu dalam memperkenalkan pesona wisata daerah kepada para pengusaha industri dunia kepariwisataan. Pada hari ketiga pelaksanaan WFTGA (Selasa, 13/1) lalu, misalnya. Kedua duta wisata Kalbar ini telah melakukan negosiasi person to person dengan delegasi masyarakat pariwisata dari China, Makao, Estonia, Belanda, Australia, Mesir, Jeman, Italia Afrika Selatan dan sejumlah negara lainnya.

Kepada mereka, potensi ecotoursm yang di tawarkan antara lain pesona keindahan Batu Belimbing di Kota Singkawang, kelucuan orangutan atau Pongo pygmaeus yang hidup di Taman Nasional Gunung Palong di Kabupaten Ketapang, serta Rumah Betang yang ada di Ngabang dan Kedamin, Kabupaten Landak.

Mendapat pemaparan yang sedemikian rupa, Dave Cunningham selaku Cheif Exploring Officer dari Australia berjanji akan memberi perhatian khusus dalam mempromosikan berbagai potensi pariwisata Kalbar di negaranya. Promosi yang sama rencananya akan dilakukan Dave di sejumlah website pariwisata berskala internasional secara gratis.

Sebagai pelaku usaha dunia pariwisata, Deve mengharap masyarakat pariwisata yang ada di daerah dapat berperan penting dalam mempromosikan keunggulan potensi wisata daerahnya,baik di tingkat regional maupun internasional. Tawaran yang tak menarik datang dari delegasi Afrika Selatan. “Kepada kami, secara lisan mereka telah mengundang Kalbar untuk hadir ke Johannesburg, Afrika Selatan jika nantinya negara tersebut terpilih sebagai tuanrumah WFTGA ke-XIV. Sekedar di ketahui, Afrika Selatan, Makao serta Estonia merupakan kandidat kuat dalam bidding WFTGA berikutnya,” jelas Tasuri

Untuk lebih memudahkan masyarakat dunia mengenal pesona wisata Kalbar, HPI Kalbar telah membagikan ratusan lembar liflet, buflet serta poster tentang aneka objek wisata di Kalbar kepada puluhan delegasi masyarakat pariwisata dunia. Kepada beberapa agen perjalanan wisata nasional dan mancanegara, HPI Kalbar telah menjalin kerjasama di bidang promosi potensi wisata daerah melalui website masing-masing,” jelas.

Melalui kerjasama yang saling menguntungkan ini, HPI Kalbar berkeyakinan tahun ini angka kunjungan wisatawan domestic serta mancanegara ke Kalbar akan mengalami peningkatan. Untuk bisa mewujudkan niat baik tersebut, peran pemerintah daerah dalam menyusun kalender event seni budaya daerah sangatlah diperlukan. Melalui kalender wisata, tentunya hal itu akan memudahkan para agen perjalanan wisata di tingkat nasional dan internasional dalam mempromosikan potensi wisata yang ada di Kalbar. Ecowisata sebagai salah satu produk wisata jauh lebih baik dari pada kegiatan mengguduli hutan secara legal maupun illegal. “Melalui program pemanfaatan hutan tropis sebagai produk ekowisata, kami yakin nilai ekonomi yang di timbulkannya akan tinggi. Saya optimistis, ecowisata dapat dikembangkan di Kalbar,” ujar Tasuri.(go)

Tidak ada komentar: