Sabtu, 28 Maret 2009

Layanan Konseling, Solusi Buat Caleg Stres

PONTIANAK—Dari 9.932 caleg yang akan memperebutkan 550 kursi di tingkat DPR-RI, DPRD provinsi dan kabupaten/kota se-Kalimantan Barat pada Pemilu 9 April 2009 mendatang, 9.382 caleg di pastikan akan tersingkir. Mereka yang tidak terpilih ini berpotensi mengalami peningkatan stress.

Menyikapi problem psikologis tersebut, Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat (dulu Rumah Sakit Jiwa Sungai Bangkong, Pontianak, red) sejak jauh hari ternyata sudah melakukan antisipasi. Sebelum pihak rumah sakit mengeluarkan Surat Keterangan Berbadan Sehat Jasmani dan Rohani (Model BB-9), kepada para caleg yang berpotensi stress pihak rumah sakit telah menyarankan untuk mempertimbangkan kembali niat untuk mencalonkan diri sebagai wakil rakyat.

Jika dalam kenyataannya peringatan dini itu tidak di respon, maka besar kemungkinan caleg akan mengalami gangguan-gangguan kejiwaan yang dapat merugikan dirinya sendiri, pihak keluarga serta lingkungan di sekitarnya. “Dari catatan yang ada, setidaknya ada 600-an surat keterangan yang telah kami keluarkan. Dari jumlah tersebut, kurang lebih 10 persen diantaranya merupakan caleg berpotensi stress,” kata Direktur Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat, dr Jendariah T. Sp.KJ.

Ketika di temui Pontianak Post di ruang kerjanya Senin (23/3) kemarin, lebih lanjut dia mengungkapkan mereka yang memiiki potensi stress yang tinggi, Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat telah menyiapkan layanan konseling. Layanan ini di berikan oleh dua orang ahli psikologi. Bila dalam konseling di temukan adanya gangguan kejiwaan yang serius, klien di sarankan untuk mengikuti program penyembuhan.

Beberapa gangguan kejiwaan yang biasanya terjadi antara lain adalah anorexia, bipolar disorder, bulmia, gangguan makan, gangguan tidur dan depresi. Anorexia adalah gangguan kejiwaan berupa ketidak teraturan makan, yang dapat dikenali dengan rendahnya berat badan dan bentuk tubuh yang tak sesuai dengan ketakutan bertambahnya berat badan. Anorexia sering disebut juga sebagai Anorexia Nervosa.

Bipolar disorder adalah gangguan mood yang diartikan oleh kehadiran lebih dari satu bagian dari sikap abnormal yang muncul yang secara klinis disebut sebagai mania. Orang yang mengalami kondisi mania ini dapat juga secara bersamaan merasakan depresi atau gejala-gejala, atau gabungan dari keduanya. Pada kondisi yang ekstrem, penderita bisa mengalami halusinasi.

Bulmia atau Bulmia Nervosa.adalah gangguan makan, dengan tanda-tanda mengeluarkan kembali makanan yang sudah dimakan untuk membersihkan diri-nya. Gangguan makan adalah adanya keinginan untuk makan atau menghindari makan yang secara negative yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan fisik dan mental. Gangguan tidur adalah gangguan medis dari pola tidur seseorang. Beberapa gangguan tidur dapat berpengaruh dan mengganggu secara serius pada fungsi fisik, mental dan emosi.

Depresi dapat diartikan kondisi kronis dari perasaan sedih, menerima ketidak berdayaan, kehilangan ketertarikan dan kondisi emosi lainnya serta sikap. Depresi sering juga diartikan sebagai perasaan tertekan, sedih, tak tertolong, tak bersemangat, atau sangat buruk. Walau secara umum depresi bisa diartikan sebagai kondisi sedih, tapi, secara klinis maupun non klinis, depresi bisa merupakan gabungan dari lebih satu perasaan. Gabungan perasaan tersebut darpat berupa marah, takut, kekhawatiran, putus asa, bersalah, apatis, dan/atau berduka, yang oleh kebanyakan orang sering digambarkan sebagai tanda-tanda kesedihan.(go)

Tidak ada komentar: