Senin, 30 Maret 2009

Singkawang Posisi Teratas PDRB Perkapita di Kalbar

PONTIANAK--- Berdasarkan proyeksi yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Perkapita tahun 2004-2007, terdapat gap (ketimpangan) yang relatif tinggi antara Kota Pontianak dengan daerah lainnya di Kalimantan Barat. Pada tahun 2007, PDRB Perkapita Kota Pontianak tertinggi hingga mencapai sekitar Rp.16,39 juta, delapan kali lipat dibandingkan dengan PDRB perkapita Kabupaten Melawi dimana besarnya Rp.2,79 juta.

Kabupaten lain yang memilki PDRB Perkapita cukup tinggi adalah Kota Singkawang, yaitu sebesar Rp 10,99 juta, diikuti Kabupaten Ketapang (Rp. 10,45 juta) serta Kabupaten Sanggau (Rp.10,27 juta). Relatif tingginya PDRB Perkapita Kabupaten Pontianak (pra pemekaran) terutama didukung oleh sebagian besar industri besar di provinsi ini berada di Kabupaten Pontianak.

Untuk Kabupaten Sanggau terutama didukung oleh cukup luasnya lokasi perkebunan serta juga beberapa industri pengolahan kelapa sawit (walaupun masih berupa industri hulu yaitu industri CPO dan PKO) terdapat di kabupaten tersebut. “PDRB Perkapita merupakan salah satu indicator yang dapat mencerminkan tingkat kemakmuran daerah. Dimaksud dengan PDRB perkapita adalah PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun,” kata Kepala BPS Kalbar, Drs Nyoto Widodo ME.

Bagaimana kontribusi PDRB kabupaten/kota terhadap PDRB Kalbar? Selama lima tahun terakhir, 2003- 2007, Kota Pontianak dan Kabupaten Pontianak memberi kontribusi relatif tinggi terhadap perekonomian Kalbar. Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku, pada tahun 2003 sekitar 21,55 persen perekonomian Kalbar disumbang oleh Kota Pontianak dan 20,42 persen oleh Kabupaten Pontianak (pra pemekaran).

Sedangkan berdasarkan atas dasar harga konstan, kontribusi PDRB kedua kabupaten/kota tersebut terhadap total PDRB Kalimantan Barat masing-masing sebesar 22,36 persen dan 21,23 persen. Tahun 2007, kontribusi perekonomian Kota Pontianak mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun 2003, sedangkan Kabupaten Pontianak mengalami penurunan yang cukup besar.

Berdasarkan atas dasar harga berlaku, kontribusi perekonomian Kota Pontianak tahun 2007 sebesar 20,80 persen menurun 0,74 point dibandingkan dengan tahun 2003, Penurunan tersebut terutama disebabkan menurunnya kinerja sub sektor kehutanan dan industri kayu. Untuk Kabupaten Pontianak pada tahun tersebut kontribusinya sebesar 19,11 persen, mengalami penurunan 1,31 point dibandingkan tahun 2003 dimana kontribusinya sebesar 20,42 persen.

Kondisi di atas mencerminkan selama kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat beberapa kabupaten yang memitiki pertumbuhan ekonomi berada di atas Kota Pontianak dan Kabupaten Pontianak, terutama Kabupaten Ketapang dan Bengkayang. Perekonomian Kabupaten Ketapang selama lima tahun terakhir rata-rata tumbuh 10,29 persen pertahun dan Kabupaten Bengkayang tumbuh sebesar 4,14 persen pertahun. Sedangkan selama periode tersebut perekonomian Kota Pontianak tumbuh 20,79 persen pertahun dan Kabupaten Pontianak tumbuh sebesar 19,10 persen pertahun.

Relatif tingginya rata-rata pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Ketapang memberi dampak positif terhadap peningkaan kontribusi perekonomian daerah tersebut terhadap Kalimantan Barat. Tahun 2003, sekitar 8,12 persen perekonomian Kalimantan

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Sejak tahun 2005-2007, Kabupaten Ketapang mengalami rata-rata pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kalbar. Selama tiga tahun tersebut, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kalbar sebesar 5,31 persen pertahun, sedangkan pertumbuhan ekonorni Kabupaten Ketapang sebesar 11,73 persen pertahun.

Selain Kabupaten Ketapang, kabupaten lain yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi selama kurun waktu tersebut terutama Kabupaten Bengkayang sebesar 7,16 persen pertahun dan Kabupaten Sekadau sebesar 6,47 persen pertahun. Sedangkan kabupaten yang mengalami pertumbuhan di bawah provinsi Kalimantan Barat yaitu Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Landak, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sambas, dan Kota Pontianak.

Tahun 2007, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ketapang sebesar 11,73 persen,juga tertinggi di banding dengan kabupaten/kota lain di Kalbar. Kabupaten lain yang mengalami pertumbuhan ekonomi di atas provinsi Kalimantan Barat yaitu, Kabupaten Sekadau, dan Kabupaten Bengkayang. Berdasarkan sektoralnya, untuk sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi pada Kabupaten Sekadau tumbuh sebesar 9,80 persen, Kabupaten Pontianak (8,79 persen), Kabupaten Bengkayang (8,67 persen).

Relatif tingginya pertumbuhan sektor pertanian pada kabupaten tersebut terutama didukung oleh tingginya pertumbuhan sub sektor perkebunan dan tanaman bahan makanan.

Sub sektor kehutanan pada sebagian besar kabupaten/kota mengalami penurunan pertumbuhan. Bahkan untuk Kabupaten Sambas dan Kabupaten Sekadau pertumbuhan sub sektor tersebut relatif rendah yaitu masing-masing dibawah minus 10 persen.

Sektor industri pengolahan, mengalami pertumbuhan yang berfluktuasi antara kabupaten/kota. Kabupaten Malawi, mengalami pertumbuhan sektor industri tertinggi, hingga mencapai 10,04 persen. Sedangkan Kabupaten Kayong Utara pertumbuhan sektor industrinya mengalami penurunan yaitu menurun 1,94 persen.

Pertumbuhan sektor listrik dan air bersih Kabupaten/Kota juga berfluktuasi. Kabupaten/kota yang mengalami pertumbuhan sektor listrik dan air bersih cukup tinggi diatas 10 persen, adalah Kabupaten Sambas, Sanggau dan Sekadau.Untuk sektor perdagangan, kabupaten/kota yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi teruatama pada Kabupaten Melawi, Kayong Utara, Sekadau dan Ketapang tumbuh pada kisaran 7,59 sampai 8,27 persen. Sedangkan pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi, keuangan dan jasa-jasa juga relatif berfluktuasi antara kabupaten/kota di provinsi ini.(go)

Tidak ada komentar: