PONTIANAK—Mantan Ketua Umum DPD Partai Golkar Kalimantan Barat, Ir H Zulfadhli mengaku lemah dalam melaksanakan konsolidasi partai. Kondisi seperti ini sedikit banyak berdampak pada menurunnya popularitas Golkar dalam pelaksanaan pilkada, pileg dan pilpres. “Atas kekuarangan yang ada, saya meminta maaf,” katanya saat menyampaikan kata sambutan di acara Syukuran Musda ke-VIII Partai Golkar Kalimantan Barat, Minggu (29/11) kemarin malam.
Acara ramah tamah yang di gelar di Gedung Zambrud itu sekaligus memperingati hari Raya Idul Adha 1430H. Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah pengurus Partai Golkar serta puluhan anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan.
Dalam sambutan singkatnya lebih lanjut Zulfadhli memuji susunan struktur kepengurusan partai Golkar yang ada saat ini. Menurutnya, pengurus yang duduk di Partai Golkar sekarang ini memiliki potensi yang luar biasa. Mereka datang dari beragam latar belakang sosial. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Golkar merupakan partai yang dimanis dan penuh warna demokrasi. “Saya yakin, di bawah kepemimpinan H Morkes Effendi selaku ketua umum dan H Gusti Hersan Aslirosa sebagai ketua hariannya, Golkar akan mampu berjaya,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Umum DPD Partai Golkar Kalimantan Barat, H Morkes Effendi mengatakan sesuai dengan visi partai, kedepan Gokar Kalbar akan memperkuat soliditas kader serta membangun kembali kejayaan partai dalam nuansa paradigma baru. Untuk mewujudkan visi kepartaian yang ada, Golkar Kalbar mengemban misi meningkatkan, memelihara integrasi serta kohesi kepengurusan Partai Golkar disemua tingkatan, organisasi sayap dan anggota partai di setiap daerah kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan/desa.
Sedikit mengutip pernyataan Ketua Umum Partai Golkar H. Abu Rizal Bakrie, ada 4 sukses yang harus diraih Partai Golkar jika ingin kembali berjaya, yakni lakukan konsolidasi organisasi partai, baik secara vertical dan horizontal serta berjenjang; laksanakan pola kaderisasi yang baik sampai pada tingkat desa; bangun perekonomian masyarakat,kesejahteraan rakyat dan lain sebagainya; dan rebut kemenangan di setiap pilkada dan pemilu.
Untuk bisa menjalankan amanah tersebut, segenap jajaran pengurus DPD Partai Golkar Kalbar akan melaksanakan komunikasi yang baik dengan semua pihak, dan menerapkan prinsip-prinsip dasar balancing management yang proposional. “Kedepan, kesalahan yang sama tidak boleh terulang kembali. Rapatkan barisan dan lakukan konsolidasi politik, itulah kunci meraih kejayaan dalam pelaksanaan agenda politik dimasa yang akan datang,” terangnya.
Morkes juga menegaskan, jika segenap unsur kekuatan politik di tubuh Golkar bersatu, maka Golkar akan menjadi sebuah kekuatan politik yang besar dan diperhitungkan baik ditingkat propinsi, kabupaten/kota bahkan hingga ke level kacamatan dan desa. Guna mengwujudkan cita cita luhur itu, pola kemitraan perlu ditumbuh kembangkan dengan baik dalam lingkup internal maupun eksternal kepartaian.
Disinggung tentang target pemenangan Golkar di pelaksanaan pilkada 2010, dengan berdiplomasi Morkes menjawab Gokar siap menjadi pemenang. Untuk bisa memenuhi target tersebut, penggalangan kekuatan di lingkup internal dan eksternal partai telah mulai di lakukan. Melalui gerakan rekonsolidasi dan rekonstruksi kepartaian, kami yakin Golkar mampu berjaya dalam pelaksanaan pilkada di kabupaten Bengkayang, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Sekadau dan Ketapang.
Sikap optimis ini menurut Morkes sangat beralasan karena Golkar Kalbar memiiki potensi politik yang sangat luar biasa. Untuk bisa berjaya dalam pelaksanaan pilkada di 2010, partai berlambang pohon beringin ini telah menyiapkan sejumlah stategi pemenangan. Salah satunya adalah menempatkan kader-kader pilihan partai sebagai calon kepala daerah. Guna lebih mengoptimalkan potensi dari masing-masing kader, Golkar terus berupaya melakukan pembinaan yang berkelanjutan. Pola pembinaan yang serupa juga berlaku bagi seluruh organisasi kepartaian yanga ada di tubuh Golkar.
Selain akan mengusung kader terbaiknya, dalam pelaksanaan pilkada 2010 mendatang golkar juga membuka diri bagi calon-calon kepala daerah yang bukan berasal dari lingkup partai. Sikap keterbukaan seperti ini merupakan bagian dari kedewasaan sikap politik dari partai golkar dalam menyikapi realitas sosial politik yang berkembang di masyarakat. “Golkar merupakan partai yang terbuka. Siapa pun boleh menggunakan Golkar asalkan mereka berkualitas, cakap, populis serta memiliki nilai jual politik yang tinggi di mata publik,” paparnya. (go)