Selasa, 01 Desember 2009

Golkar Lemah di Konsolidasi Internal

Morkes: Kedepan Tidak Boleh Terulang

PONTIANAK—Mantan Ketua Umum DPD Partai Golkar Kalimantan Barat, Ir H Zulfadhli mengaku lemah dalam melaksanakan konsolidasi partai. Kondisi seperti ini sedikit banyak berdampak pada menurunnya popularitas Golkar dalam pelaksanaan pilkada, pileg dan pilpres. “Atas kekuarangan yang ada, saya meminta maaf,” katanya saat menyampaikan kata sambutan di acara Syukuran Musda ke-VIII Partai Golkar Kalimantan Barat, Minggu (29/11) kemarin malam.

Acara ramah tamah yang di gelar di Gedung Zambrud itu sekaligus memperingati hari Raya Idul Adha 1430H. Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah pengurus Partai Golkar serta puluhan anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan.

Dalam sambutan singkatnya lebih lanjut Zulfadhli memuji susunan struktur kepengurusan partai Golkar yang ada saat ini. Menurutnya, pengurus yang duduk di Partai Golkar sekarang ini memiliki potensi yang luar biasa. Mereka datang dari beragam latar belakang sosial. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Golkar merupakan partai yang dimanis dan penuh warna demokrasi. “Saya yakin, di bawah kepemimpinan H Morkes Effendi selaku ketua umum dan H Gusti Hersan Aslirosa sebagai ketua hariannya, Golkar akan mampu berjaya,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Umum DPD Partai Golkar Kalimantan Barat, H Morkes Effendi mengatakan sesuai dengan visi partai, kedepan Gokar Kalbar akan memperkuat soliditas kader serta membangun kembali kejayaan partai dalam nuansa paradigma baru. Untuk mewujudkan visi kepartaian yang ada, Golkar Kalbar mengemban misi meningkatkan, memelihara integrasi serta kohesi kepengurusan Partai Golkar disemua tingkatan, organisasi sayap dan anggota partai di setiap daerah kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan/desa.

Sedikit mengutip pernyataan Ketua Umum Partai Golkar H. Abu Rizal Bakrie, ada 4 sukses yang harus diraih Partai Golkar jika ingin kembali berjaya, yakni lakukan konsolidasi organisasi partai, baik secara vertical dan horizontal serta berjenjang; laksanakan pola kaderisasi yang baik sampai pada tingkat desa; bangun perekonomian masyarakat,kesejahteraan rakyat dan lain sebagainya; dan rebut kemenangan di setiap pilkada dan pemilu.

Untuk bisa menjalankan amanah tersebut, segenap jajaran pengurus DPD Partai Golkar Kalbar akan melaksanakan komunikasi yang baik dengan semua pihak, dan menerapkan prinsip-prinsip dasar balancing management yang proposional. “Kedepan, kesalahan yang sama tidak boleh terulang kembali. Rapatkan barisan dan lakukan konsolidasi politik, itulah kunci meraih kejayaan dalam pelaksanaan agenda politik dimasa yang akan datang,” terangnya.

Morkes juga menegaskan, jika segenap unsur kekuatan politik di tubuh Golkar bersatu, maka Golkar akan menjadi sebuah kekuatan politik yang besar dan diperhitungkan baik ditingkat propinsi, kabupaten/kota bahkan hingga ke level kacamatan dan desa. Guna mengwujudkan cita cita luhur itu, pola kemitraan perlu ditumbuh kembangkan dengan baik dalam lingkup internal maupun eksternal kepartaian.

Disinggung tentang target pemenangan Golkar di pelaksanaan pilkada 2010, dengan berdiplomasi Morkes menjawab Gokar siap menjadi pemenang. Untuk bisa memenuhi target tersebut, penggalangan kekuatan di lingkup internal dan eksternal partai telah mulai di lakukan. Melalui gerakan rekonsolidasi dan rekonstruksi kepartaian, kami yakin Golkar mampu berjaya dalam pelaksanaan pilkada di kabupaten Bengkayang, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Sekadau dan Ketapang.

Sikap optimis ini menurut Morkes sangat beralasan karena Golkar Kalbar memiiki potensi politik yang sangat luar biasa. Untuk bisa berjaya dalam pelaksanaan pilkada di 2010, partai berlambang pohon beringin ini telah menyiapkan sejumlah stategi pemenangan. Salah satunya adalah menempatkan kader-kader pilihan partai sebagai calon kepala daerah. Guna lebih mengoptimalkan potensi dari masing-masing kader, Golkar terus berupaya melakukan pembinaan yang berkelanjutan. Pola pembinaan yang serupa juga berlaku bagi seluruh organisasi kepartaian yanga ada di tubuh Golkar.

Selain akan mengusung kader terbaiknya, dalam pelaksanaan pilkada 2010 mendatang golkar juga membuka diri bagi calon-calon kepala daerah yang bukan berasal dari lingkup partai. Sikap keterbukaan seperti ini merupakan bagian dari kedewasaan sikap politik dari partai golkar dalam menyikapi realitas sosial politik yang berkembang di masyarakat. “Golkar merupakan partai yang terbuka. Siapa pun boleh menggunakan Golkar asalkan mereka berkualitas, cakap, populis serta memiliki nilai jual politik yang tinggi di mata publik,” paparnya. (go)

Tujuh Tim Dayung Luar Negeri Dipastikan Tampil

PONTIANAK—Tujuh tim dayung dari luar negeri dipastikan mengikuti Lomba Sampan Nusantara 2009 atau LSN’09. Mereka memastikan hadir setelah memberi konformasi resmi kepada panitia. Sampai sore hari kemarin, Brunai Darussalam telah memastikan diri untuk mengirim lima tim. Sementara Malaysia mengirim 2 tim.

Untuk tim dayung Singapura, Penang, Philipina, serta India, kepastian kehadirannya baru akan kita peroleh pada 3 Desember mendatang. Dari sekian banyak peserta LSN’09, tim dayung dari India terbilang sangat antusias. Mereka tercatat telah beberapa kali menghubungi panitia. Kepada panitia, mereka menanyakan sejumlah informasi terkait jadwal penerbangan internasional ke Pontianak, ketersediaan penginapan, transportasi darat dan lain sebagainya.

“Sebagai tuan rumah penyelenggara LSN’09, kami pun merupaya untuk memberikan informasi selengkap mungkin kepada seluruh peserta. Untuk persoalan transportasi dan penginapan bagi tim dari luar negeri dan luar Kalbar, kami bersama panitia di Sambas jauh hari telah menyiapkannya,” kata Sektaris Panitia LSN’09, Dato Sri Nata Eka Kurniawan.

Ditemui usai menghadiri acara serah terima piala bergilir LSN’09, dari Sekjen LAMS, Kyai Mangku Negeri Dato Sri Petinggi H Morkes Effendi, ke Panitia LSN’09, di Mess Pemda Ketapang, Senin (30/11) kemarin, lebih lanjut Eka menerangkan tim dari luar negeri dan luar Kalbar nantinya akan di inapkan di sejumlah rumah penduduk. (Home Stay). Lokasinya tentu tidak jauh dari lokasi perlombaan.

Selain akan diikuti tim dari luar negeri, LSN’09 juga bakal diikuti oleh empat tim dari luar Kalbar, yakni dua tim dari DKI Jakarta dan dua tim dari Siak Sri Indrapura. Setiap tim LSN’09 berangotakan dua belas orang, terdiri dari delapan orang pendayung utama, dua pendayung cadangan, satu orang pelatih, dan satu orang official. Sesuai dengan schedule kegiatan yang ada, peserta LSN’09 dari luar negeri dan luar Kalbar di jadwalkan tiba di Pontianak pada “H-3”. Pelaksanaan LSN’09 sendiri akan di gelar pada 20 Desember mendatang, di Muare Ulakan, Sambas.

Sementara itu Sekjen LAMS, Kyai Mangku Negeri Dato Sri Petinggi H Morkes Effendi mengatakan LSN’09 ini terselenggara berkat kerjasama LAMS dengan Pemprov Kalbar serta Pemkab Sambas. Bagi pihak swasta yang ingin berpartisipasi aktif dalam mensukseskan agenda besar ini, LAMS selaku pelaksana kegiatan akan membuka diri. “Dengan telah diserahkannya piala bergilir LAMS, saya berharap panitia LSN’09 dapat melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” pintanya.

Morkes juga menerangkan LSN’09 sebenarnya merupakan kelanjutan dari kegiatan LSN 2001, di Sambas. Saat itu, sejumlah tim dayung dari beberapa negara tetangga turut ambil bagian. Ketika LSN’01 di laksanakan, antusias masyarakat Kalimantan Barat kala itu sangatlah tinggi. Tak heran jika pada hari pelaksanaan lomba, kota Sambas menjelma menjadi “lautan” manusia. Jarang ada event berskala internasional yang di gelar di daerah mampu menyedot perhatian dari beribu masyarakat. Dan Kalbar layak berbangga diri karena memiliki event besar bertaraf internasional.

Belajar dari pengalaman LSN’01, LAMS mencoba untuk menggarap kembali event besar tersebut. Dengan bekerjasama dengan pemprov Kalbar serta pemkab Sambas, LAMS berkeinginan untuk menjadikan LSN sebagai salah satu agenda pariwisata nasional di Kalbar. “LSN murni event budaya. Bukan, event politik. Dan yang lebih penting lagi, LAMS ingin menginternasionalkan Kalbar melalui event LNS ini,” ujarnya.

Tujuan utama dari di gelarnya LSN adalah menjalin tali silaturahmi serta persahabatan dengan seluruh kalangan, baik di tingkat lokal mapun internasional. Melalui lomba sampan tradisonal, LAMS mencoba mengangkat khasanah budaya daerah ke pentas internasional. Sejauh ini, telah ada beberapa provinsi serta Negara tetangga yang telah nyatakan kesediaannya untuk ikut serta di LSN’09.

Selama ini, LAMS melihat ada banyak event budaya di Kalbar yang kurang di lirik oleh masyarakat internasional. Alhasil, tidak mengheran apabila minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Kalbar masih sangat rendah. Penyebabnya beragam. Beberapa diantaranya adalah tidak diikutsertakannya peserta dari negara tetangga, promo kegiatan yang kurang gencar ke luar negeri, pola acara yang terkesan monoton dan lain sebagainya.

Untuk menjawab tantangan di bidang pariwisata itu, LAMS melalui LSN-nya berupaya mengundang peserta dari luar negeri. Dengan ikut sertanya para peserta dari luar, maka secara tidak langsung pariwisata di Kalbar akan ikut bergairah. Hal ini tentu saja akan berdampak pada perputaran roda perekonomian di daerah.(go)