Untuk tim dayung Singapura, Penang, Philipina, serta India, kepastian kehadirannya baru akan kita peroleh pada 3 Desember mendatang. Dari sekian banyak peserta LSN’09, tim dayung dari India terbilang sangat antusias. Mereka tercatat telah beberapa kali menghubungi panitia. Kepada panitia, mereka menanyakan sejumlah informasi terkait jadwal penerbangan internasional ke Pontianak, ketersediaan penginapan, transportasi darat dan lain sebagainya.
“Sebagai tuan rumah penyelenggara LSN’09, kami pun merupaya untuk memberikan informasi selengkap mungkin kepada seluruh peserta. Untuk persoalan transportasi dan penginapan bagi tim dari luar negeri dan luar Kalbar, kami bersama panitia di Sambas jauh hari telah menyiapkannya,” kata Sektaris Panitia LSN’09, Dato Sri Nata Eka Kurniawan.
Ditemui usai menghadiri acara serah terima piala bergilir LSN’09, dari Sekjen LAMS, Kyai Mangku Negeri Dato Sri Petinggi H Morkes Effendi, ke Panitia LSN’09, di Mess Pemda Ketapang, Senin (30/11) kemarin, lebih lanjut Eka menerangkan tim dari luar negeri dan luar Kalbar nantinya akan di inapkan di sejumlah rumah penduduk. (Home Stay). Lokasinya tentu tidak jauh dari lokasi perlombaan.
Selain akan diikuti tim dari luar negeri, LSN’09 juga bakal diikuti oleh empat tim dari luar Kalbar, yakni dua tim dari DKI Jakarta dan dua tim dari Siak Sri Indrapura. Setiap tim LSN’09 berangotakan dua belas orang, terdiri dari delapan orang pendayung utama, dua pendayung cadangan, satu orang pelatih, dan satu orang official. Sesuai dengan schedule kegiatan yang ada, peserta LSN’09 dari luar negeri dan luar Kalbar di jadwalkan tiba di Pontianak pada “H-3”. Pelaksanaan LSN’09 sendiri akan di gelar pada 20 Desember mendatang, di Muare Ulakan, Sambas.
Sementara itu Sekjen LAMS, Kyai Mangku Negeri Dato Sri Petinggi H Morkes Effendi mengatakan LSN’09 ini terselenggara berkat kerjasama LAMS dengan Pemprov Kalbar serta Pemkab Sambas. Bagi pihak swasta yang ingin berpartisipasi aktif dalam mensukseskan agenda besar ini, LAMS selaku pelaksana kegiatan akan membuka diri. “Dengan telah diserahkannya piala bergilir LAMS, saya berharap panitia LSN’09 dapat melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” pintanya.
Morkes juga menerangkan LSN’09 sebenarnya merupakan kelanjutan dari kegiatan LSN 2001, di Sambas. Saat itu, sejumlah tim dayung dari beberapa negara tetangga turut ambil bagian. Ketika LSN’01 di laksanakan, antusias masyarakat Kalimantan Barat kala itu sangatlah tinggi. Tak heran jika pada hari pelaksanaan lomba, kota Sambas menjelma menjadi “lautan” manusia. Jarang ada event berskala internasional yang di gelar di daerah mampu menyedot perhatian dari beribu masyarakat. Dan Kalbar layak berbangga diri karena memiliki event besar bertaraf internasional.
Belajar dari pengalaman LSN’01, LAMS mencoba untuk menggarap kembali event besar tersebut. Dengan bekerjasama dengan pemprov Kalbar serta pemkab Sambas, LAMS berkeinginan untuk menjadikan LSN sebagai salah satu agenda pariwisata nasional di Kalbar. “LSN murni event budaya. Bukan, event politik. Dan yang lebih penting lagi, LAMS ingin menginternasionalkan Kalbar melalui event LNS ini,” ujarnya.
Tujuan utama dari di gelarnya LSN adalah menjalin tali silaturahmi serta persahabatan dengan seluruh kalangan, baik di tingkat lokal mapun internasional. Melalui lomba sampan tradisonal, LAMS mencoba mengangkat khasanah budaya daerah ke pentas internasional. Sejauh ini, telah ada beberapa provinsi serta Negara tetangga yang telah nyatakan kesediaannya untuk ikut serta di LSN’09.
Selama ini, LAMS melihat ada banyak event budaya di Kalbar yang kurang di lirik oleh masyarakat internasional. Alhasil, tidak mengheran apabila minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Kalbar masih sangat rendah. Penyebabnya beragam. Beberapa diantaranya adalah tidak diikutsertakannya peserta dari negara tetangga, promo kegiatan yang kurang gencar ke luar negeri, pola acara yang terkesan monoton dan lain sebagainya.
Untuk menjawab tantangan di bidang pariwisata itu, LAMS melalui LSN-nya berupaya mengundang peserta dari luar negeri. Dengan ikut sertanya para peserta dari luar, maka secara tidak langsung pariwisata di Kalbar akan ikut bergairah. Hal ini tentu saja akan berdampak pada perputaran roda perekonomian di daerah.(go)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar