Selasa, 29 Mei 2012

Menu B2SA Berbasis Sumberdaya Lokal

MEMPAWAH, HUMAS—Bupati Pontianak, Ria Norsan, Kamis (19/4) kemarin membuka lomba menu B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman), di Gedung Kartini, Mempawah. Dalam sambutan singkatnya, bupati mengatakan kegiatan lomba menu B2SA setiap tahunnya selalu difokuskan pada upaya peningkatan sumberdaya manusia dalam mengolah pangan berbasis sumberdaya lokal. Fokus perhatian ini telah dikampanyekan oleh Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian sejak tahun 2002, dengan semboyan “Panganku Beragam Bergizi dan Berimbang”. Kepada para peserta lomba, bupati menghimbau untuk terus berkreasi dalam mengolah pangan berbahan baku sumberdaya lokal. Melalui menu B2SA, bupati mengajak seluruh masyarakat untuk gemar mengkonsumsi aneka menu makanan yang di olah dengan menanfaatkan potensi pangan yang ada disekitar rumah atau pekarangan. “Mari kita tingkatkan pemahaman masyarakat tentang arti pentingnya mengkonsumsi pangan B2SA. Menu kaya akan bermanfaat ini berguna dalam peningkatan kualitas hidup,” kata bupati. Hal senada di ungkapkan pula oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak, Erlina Ria Norsan. Dalam sambutan tertulisnya yang di bacakan oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak, Andi Bunga Wali Rubijanto, Erlina mengatakan lomba menu B2SA merupakan bagian dari upaya pemantapan dan percepatan terwujudnya pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman. “Kami melalui Pokja III terus berupaya mendorong percepatan penganekaragaman konsumsi pangan daerah, berbasis sumberdaya lokal, melalui pelaksanaan lomba cipta menu B2SA,” terangnya. Erlina juga menjelaskan, kegiatan lomba B2SA ini terselenggara berkat kerjasama Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pontianak dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak. Perlu juga untuk di ketahui bersama bahwa sejak tahun 2009-2011 lalu kerjasama yang baik ini telah membuahkan sejumlah prestasi gemilang, baik di tingkat provinsi dan nasional. “Kabupaten Pontianak selama tiga tahun berturut-turut berhasil menjadi juara nasional dalam lomba cipta menu beragam, bergizi, dan berimbang di Yogyakarta tahun 2009, di NTB tahun 2010 dan di Gorontalo tahun 2011,” imbuhnya. Sementara itu Nanik Sawitri selaku Ketua Lomba Menu B2SA Kabupaten Pontianak menambahkan, lomba kali ini diikuti oleh 6 peserta. Mereka mewakili Kecamatan Sungai Pinyuh, Kecamatan Sungai Kunyit, Kecamatan Mempawah Hilir, Kecamatan Sadaniang, Kecamatan Toho, Kecamatan Anjongan, dan Kecamatan Siantan. Tim juri lomba cipta menu B2SA kali ini beranggotakan ahli gizi dari RSU dr Rubini, Mempawah, ahli kuliner dari Kota Pontianak, dan Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat. Setelah melalui proses penilaian yang ketat, akhirnya juara 1 di raih Kecamatan Mempawah Hilir, juara 2 Kecamatan Toho, dan juara 3 Kecamatan Sungai Pinyuh. Untuk juara harapan 1, di berikan kepada Kecamatan Segedong, juara harapan 2 Kecamatan Siantan dan juara harapan 3 Kecamatan Anjongan. Katagori pengembangan resep pangan lokal diraih Kecamatan Mempawah Hilir. Katagori tata saji terbaik direbut Kecamatan Toho. Dan katagori favorit pengunjung terbanyak diberikan kepada Kecamatan Mempawah Hilir. Selain memperoleh piala dan piagam, para peserta juga memperoleh uang pembinaan sebesar Rp600 ribu untuk juara 1, Rp500 ribu untuk juara 2, Rp400 ribu juara 3, Rp300 ribu untuk juara harapan 1, Rp275 ribu untuk juara harapan 2, dan Rp250 ribu untuk juara harapan 3. Sebagai bentuk penghargaan kepada seluruh peserta lomba, secara pribadi Bupati Pontianak memberikan hadiah berupa uang tunai senilai Rp500 ribu untuk masing-masing peserta.(go/hms)

Pendapatan Kabupaten Pontianak Naik Rp31,32 Milyar

MEMPAWAH, HUMAS--- Kabupaten Pontianak kini biasa tersenyum bahagia. Dari realisasi pendapatan di Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp553,35 milyar, setelah di kurangi realisasi belanja sebesar Rp522,03 milyar, ternyata kabupaten Pontianak memperoleh surplus sebesar Rp31,32 milyar. Surplus ini dicapai berkat kecermatan dalam penggunaan biaya belanja daerah. Penjelasan ini disampaikan secara langsung oleh Bupati Pontianak Ria Norsan dalam pidato LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Bupati Pontianak Tahun 2011, di Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pontianak, Rabu (11/4) kemarin. Dalam pembacaan pidato tertulisnya, bupati mengatakan jumlah pendapatan daerah pada tahun 2011 di targetkan Rp549,83 milyar dan terealisasi sebesar Rp553,35 milyar atau 100,64 persen. Pendapatan daerah yang di maksud disini terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan Rp20,85 milyar dan terealisasi sebesar Rp22,23 milyar atau 106,61 persen. Pendapatan transfer ditargetkan Rp522,52 milyar dan terealisasi sebesar Rp524,32 milyar atau 100,34 persen. Dan lain-lain pendapatan daerah yang sah ditargetkan Rp6,46 milyar dan terealisasi Rp6,79 atau 105,19 persen. Di sisi belanja daerah, kata bupati, Pemerintah Kabupaten Pontianak mampu melakukan penghematan secara cermat dan tepat sasaran. Dari jumlah belanja daerah ditambah transfer bagi hasil ke desa pada tahun 2011 yang dianggarkan sebesar Rp584,26 milyar, jumlah yang terealisasi hanya Rp522,03 milyar atau 89,35 persen. Belanja daerah itu meliputi belanja operasi, dianggarkan Rp409,67 milyar, terealisasi Rp385,19 milyar atau 94,02 persen; belanja modal dianggarkan Rp157,39 milyar, terealisasi Rp122,89 milyar atau 78,08 persen; belanja tidak terduga dianggarkan Rp1,5 milyar, terealisasi Rp441,32 juta atau 29,42 persen; transfer bagi hasil ke desa dianggarkan Rp15,70 milyar, terealisasii Rp13,51 milyar atau 86,06 persen. Di bagian pembiayaan Bupati Pontianak menjelaskan pos pembiayaan ini di gunakan untuk menampung defisit atau surplus yang terjadi dalam APBD. Penerimaan pembiayaan netto Kabupaten Pontianak dalam realisasi APBD TA 2011 mencapai Rp36,86 milyar. Penerimaan ini berasal dari jumlah penerimaan pembiayaan yaitu sisa lebih penghitungan anggaran tahun, sebesar Rp 38,36 milyar, dan penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah sebesar Rp56, 41 juta, dikurangi dengan jumlah pengeluaran daerah, yaitu pembayaran pokok utang sebesar Rp1,52 milyar. “Berdasarkan perhitungan tersebut, terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) pada APBD Kabupaten Pontianak TA 2011 sebesar Rp68,18 milyar. Angka ini berasal dari surplus anggaran sebesar Rp31,32 milyar dan pembiayaan netto sebesar Rp36,86 milyar,” kata Bupati Pontianak, Ria Norsan. Dalam kesempatan yang sama, Bupati Norsan juga memaparkan penyelenggaraan tugas pembantuan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pontianak sepanjang tahun 2011. Pelaksanaan tugas pembantuan yang di terima itu menurut bupati merupakan penugasan dari Pemerintah Pusat, untuk kemudian secara teknis tugas-tugas tersebut diberikan melalui departemen teknis. Adapun tugas pembantuan yang diterima Pemerintah Kabupaten Pontianak tahun 2011 dilaksanakan melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan; Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan; RSUD dr Rubini; dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Secara keseluruhan, pelaksanaan tugas pembantuan pada tahun 2011, meliputi 11 program, dengan besaran dana keseluruhan mencapai Rp26,28 milyar.(go/hms)

SBY Jatuh Hati Dengan Lukisan 3D Kulit Batang Pisang

JAKARTA, HUMAS---Lukisan 3D bertema objek wisata di Kalimantan Barat berhasil memikat hati Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tidak hanya Presiden, Ibu Negara beserta sejumlah duta besar dari negara sahabat juga terpukau saat melihat aneka ragam kerajinan di stand Kabupaten Pontianak, di INACRAFT 2012, 25-29 April 2012, di Jakarta Convention Centre. Ketertarikan Presiden akan lukisan bernilai seni ini disampaikan secara langsung kepada Bupati Pontianak, Ria Norsan. Dengan penuh perhatian, Presiden menyampaikan beberapa pertanyaan seputar karya seni tersebut. “ Kepada Presiden, saya menerangkan bahwa lukisan 3D ini merupakan karya dari Irwen (32), seniman asal Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak. Bahan baku pembuatannya diambil dari kulit batang pisang yang di keringkan,” terang Bupati Pontianak, Ria Norsan kepada Presiden dan Ibu Negara, Rabu (25/4) lalu. Sebagai kenang-kenangan, Bupati Ria Norsan memberikan hadiah berupa lukisan 3D dari kulit batang pisang kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menerangkan aneka ragam kerajinan khas Kabupaten Pontianak yang di tampilkan di INACRAFT ke-14. Kepada rombongan Presiden, Bupati mengatakan stand Kabupaten Pontianak menawarkan kerajinan anyaman dari bahan lidi daun Nipah, anyaman dari daun pandan, kerajinan dari bahan tempurung kelapa, kerajinan dari bahan kerang, kerajinan dari kartu remi, kerajinan dari bahan manik-manik, dan tidak lupa kain Motif Awan Berarak, kain kebanggan masyarakat Kabupaten Pontianak. Kepada Presiden Bupati Ria Norsan menjelaskan, ragam kerajinan yang di tampilkan di ajang Jakarta International Handicraft Trade Fair ini merupakan hasil binaan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Kabupaten Pontianak dan Dekranasda Kabupaten Pontianak. Melalui bimbingan serta pelatihan yang berkelanjutan, para perajin di ajak untuk meningkatkan mutu serta kualitas produk. “Saat ini kami di daerah sedang giat-giatnya melakukan gerakan pembangunan di segala bidang, dimana salah satunya adalah bidang kerajinan rakyat berbasis sumberdaya lokal,” kata Bupati didampingi Ketua Dekranasda Kabupaten Pontianak, Erlina Ria Norsan dan Kepala Dinas Perindagkoptamben Kabupaten Pontianak, Darwin. INACRAFT 2012 merupakan acara tahunan yang di gelar di Jakarta Convention Centre. Pameran kerajinan bertaraf internasional ini menampilkan aneka ragam produk kerajinan dari sejumlah daerah kabupaten/kota se-Indonesia. Tahun ini, setidaknya ada lebih dari 1.800 stand pameran yang mengikuti INACRAFT ke-14. Khusus untuk INACRAFT 2012, tema yang di usung adalah The Exotic West Borneo, dimana provinsi Kalimantan Barat tampil dengan arsitektur Rumah Betang, rumah adat suku Dayak.(go/hms)

Himpun Zakat Profesi

MEMPAWAH, HUMAS---Terhitung 1 Mei 2012 mendatang, seluruh pegawai yang beragama Islam di lingkungan Instansi/SKPD/BUMN/BUMD/Sekolah yang berpenghasilan dari gaji/hoor dan atau penghasilan lainnya minimal Rp 2 juta, setiap bulannya diimbau menunaikan zakat profesi sebesar 2,5 persen dari penghasilan bruto. Bagi pegawai yang berpenghasilan di bawah Rp 2 juta, dianjurkan untuk mengeluarkan infak dan sedekah. Pemberitahuan ini disampaikan Bupati Pontianak Ria Norsan melalui Plt Kasubbag Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Pontianak, Suroto. Imbauan bersifat resmi ini, kata Suroto, merupakan hasil rapat koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Pontianak dengan BAZDA (Badan Amil Zakat Daerah) Kabupaten Pontianak, Rabu (18/4) lalu. Berdasarkan hasil rapat koordinasi, zakat dan infak dari kalangan pegawai ini nantinya disalurkan BAZDA Kabupaten Pontianak melalui UPZ Unit Pengumpulan Zakat) atau melalui bendaharawan gaji. Secara teknis, lanjut Suroto, UPZ atau bendaharawan gaji akan menyetorkan hasil pengumpulan zakat profesi tersebut ke rekening Bank Kalbar Cabang Mempawah Nomor:5025155545 atas nama BAZDA Kabupaten Pontianak. Selanjutnya, dana tersebut akan disalurkan kepada mustahik atau yang berhak menerimazakat sesuai dengan ketentuan syariat Islam. “Imbauan tentang zakat profesi ini merupakan bagian dari implementasi UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat,” terang Suroto yang akrab dengan para jurnalis ini.(go/hms)

Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak Raih Juara 2

MEMPAWAH, HUMAS—Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak sepertinya harus puas menjadi juara 2 di Penilaian Kesatuan Gerak PKK-KB-Kes Tahun 2011. Lomba itu sendiri dilaksanakan selama Oktober-Desember 2011, dan diikuti oleh 13 peserta dari kabupaten/kota se-Kalimantan Barat. Berdasarkan surat pemberitahuan pemenang Kesatuan Gerak PKK-KB-Kes Tahun 2011, Nomor: 37/Pokja IV/PKK.Prov/IV/2012 tertanggal 10 April 2012 yang di tandatangani Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Frederika Cornelis, Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak meraih juara 2 untuk katagori Kesatuan Gerak PKK-KB-Kes. Juara 2 untuk katagori Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit). Juara 2 untuk katagori Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat (Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit). Dan juara 2 untuk katagori Pelaksana Terbaik Posyandu (Desa Pasir Wan Salim, Kecamatan Mempawah Hilir). Keberhasilan meraih juara 2 ini menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak, Erlina Ria Norsan, tentunya tidak lepas dari dukungan serta kerjasama dari semua pihak. Koordinasi lintas sektoral dalam pemenuhan kriteria lomba merupakan kunci sukses dalam meraih keberhasilan di Penilaian Kesatuan Gerak PKK-KB-Kes Tahun 2011. “Sederetan prestasi yang di raih Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak ini merupakan hasil dari kerja sama yang solid antar semua komponen pembangunan daerah,” terang Erlina. Ketika disinggung tentang keikutsertaan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak di peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-40 se-Kalimantan Barat, 7-10 Mei 2012, di Kabupaten Bengkayang, Erlina menyatakan siap untuk kembali mengukir prestasi gemilang di ajang tersebut. Dalam kegiatan HKG PKK nanti, seluruh Pokja (kelompok kerja) Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak akan mengikuti sejumlah perlombaan. Beberapa perlombaan itu antara lain Pokja I mengikuti LCC (Lomba Cerdas Cermat) Sadar Hukum; Pokja II mengikuti LCC Calistung (Baca Tulis Hitung), Lomba Praktik Mengajar Tutor, Lomba Aksara Fungsional, Lomba Kerajinan UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) PKK; Pokja III mengikuti Lomba Masak Menu 2B SAH (Bergisi Berimbang Seimbang Aman Halal); dan Pokja IV mengikuti Lomba Mengisi KMS (Kartu Menuju Sehat). Keikutsertaan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak di peringatan HKG PKK ke-40 se-Kalimantan Barat ini di benarkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak, Erlina Ria Norsan. Ditemui usai memimpin rapat koordinasi di Sekretariat PKK Kabupaten Pontianak, Selasa (10/4) kemarin, lebih lanjut Erlina menerangkan guna lebih memeriahkan kegiatan HKG PKK, Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak juga akan mengikuti pameran hasil UP2K-PKK. “ Kita akan tampilkan aneka kerajinan tangan serta makanan dan minuman, karya ibu-ibu PKK se-Kabupaten Pontianak,” katanya. Di samping membawa rombongan yang akan akan mengikuti lomba, lanjut Erlina, pihaknya juga akan mengajak ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kabupaten Pontianak untuk turut serta mengikuti agenda peringatakan HKG-PKK. Tujuan diikutsertakannya 9 ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan ini adalah untuk menambah pengetahuan serta wawasan mereka sehingga di harapkan sepulangnya dari kegiatan ini, ilmu yang mereka peroleh dapat di implementasikan di kecamatannya masing-masing.(go/hms)

Pelatihan Non Institusional Cetak Profesional Muda

MEMPAWAH, HUMAS—Pelatihan Non Institusional yang dilaksanakan ULKI (Unit Latihan Kerja Industri) Provinsi Kalimantan Barat, 7-15 Mei 2012, di Kelurahan Pasir Wan Salim, Kecamatan Mempawah Timur berlangsung sukses. Kegiatan ini diikuti oleh 64 peserta. “Dalam pelatihan ini, ULKI Provinsi Kalimantan Barat memberikan pelatihan keterampilan mengelas, menjahit, reparasi otomotif, dan pelatihan ayam-menganyam,” kata Burhan Razali, Lurah Pasir Wan Salim. Dijelaskan olehnya, tujuan utama dari dilaksanakannya Pelatihan Non Institusional ini adalah mendidik kader-kader wirausaha yang handal dan tangguh, yang nantinya diharapkan bisa tampil sebagai profesional muda. Mereka inilah yang nantinya bisa membantu mewujudkan perkenomian yang bisa menyediakan kesempatan kerja danpenghidupan yang layak serta memberikanpondasi yang kokoh bagi pembangunanyang berkelanjutan. Sebagai tanda berakhirnya kegiatan pelatihan, rencananya Rabu (16/5) pagi, bertempat di Jembatan Putus Kelurahan Pasir Wan Salim akan dilakukan penutupan Pelatihan Non Institusional. Acara penutupan nanti sedianya akan di hadiri Bupati Pontianak, Ria Norsan serta perwakilan ULKI Provinsi Kalimantan Barat.(go/hms)

Kontingen Kabupaten Pontianak Kembali Ukir Prestasi

BENGKAYANG, HUMAS---Kabupaten Pontianak kembali tampil sebagai juara di peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK se-Kalimantan Barat. Dalam perayaan HKG PKK ke40 tahun ini di pusatkan di Kabupaten Bengkayang, 7-10 Mei lalu, kontingen dari ‘Bumi Galaherang Mempawah’ ini berhasil menjuarai sejumlah lomba. Gelar juara 1 diperoleh Pokja I melalui Lomba Cerdas Cermat (LCC) hukum, beranggotakan Bunyamin, Furi Himanasari serta Nur Awindah, dan juara 3 di lomba penyuluhan hukum oleh Rizki Amelia; juara 1 diraih Pokja II dalam LCC Calistung (Baca Tulis Hitung) oleh kelompak A (Nurhasanah, Anida, Zuriani), Kelompok B (Ramnah, Kartinah, Morjanah) dan Kelompok C (Nurhayati, Nurahmah, Nurjanah); juara 1 lomba praktik mengajar keterampilan bagi tutor KF (Keaksaraan Fungsional) (Khusus Desa Model) oleh Darmawati, Nurhani, dan Nini Sutarni; dan juara 1 lomba tutor KF. Keberhasilan yang di raih kontingen Kabupaten Pontianak di peringatan HKG PKK ke40 ini dibenarkan oleh Ketua Kontingen Kabupaten Pontianak yang sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak, Erlina Ria Norsan. Di katakan olehnya, keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras dan latihan yang serius oleh para peserta lomba. Meski di lomba kerajinan UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) PKK (khusus untuk desa model), lomba masak menu B2SA (Bergisi Berimbang Seimbang Aman) dan lomba mengisi KMS (Kartu Menuju Sehat) kontingen Kabupaten Pontianak belum bisa tampil sebagai pemenang, namun kemenangan di nomor lomba yang lain setidaknya sudah bisa menjadi kebanggan bersama. “Secara umum, penampilan kita di ajang HKG PKK ke40 tahun ini sudah sangat baik. Hanya saja, untuk kedepannya perlu dilakukan pemantapan-pemantapan. Untuk itu, kami berencana akan melakukan evaluasi diri,” kata Erlina didampingi Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak, Andi Bungawali Rubijanto. Di samping sukses membawa pulang gelar juara lomba, kontingen Kabupaten Pontianak juga berhasil meraih gelar juara 2 di 4 perlombaan yang di gelar dalam Pekan PKK se-Kalimantan Barat. Prestasi yang menggembirakan itu meliputi juara 2 pelaksanaan teknik terbaik di PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) di Desa Sungai Bundung, Kecamatan Sungai Kunyit. Juara 2 Posyandu terbaik se-Kalimantan Barat. Juara 2 lingkungan sehat dan juara 2 Posko Kegiatan PKK KB-Kes se-Kalimantan Barat. “Piala, piagam dan tropi juara perlombaan ini diserahkan Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Federika Cornelis diacara Rapat Konsultasi PKK Provinsi Kalimantan Barat dengan TP PKK kabupaten/kota se-Kalimantan Barat,” terangnya. Selama mengikuti kegiatan peringatan HKG PKK ke40 se-Kalimantan Barat di Kabupaten Bengkayang, kontingen Kabupaten Pontianak aktif mengikuti beragam kegiatan sosial, seperti jalan sehat, pameran produk kerajinan PKK se-kabupaten/kota, penanaman pohon, mengikuti peringatan Hari Puncak Gabungan HKG PKK ke40, Haris Prestasi Kencana, Hari Lingkungan Hidup, Hari Pangan Sedunia, dan Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2012. Pada kesepatan yang sama, panita juga menggelar aksi gosok gigi siswa SD secara masal, pemberian obat cacing, maklurah serta penyerahan bantuan 80 unit sepeda motor.(go/hms)

Membaca Kunci Jadi Juara

BENGKAYANG, HUMAS—Kegemaran Bunyamin, Furi Himanasari dan Nur Awindah dalam membaca aneka bacaan ilmu pengetahuan akhirnya berbuah manis. Di Lomba Cerdas Cermat (LCC) Hukum di Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke40 se-Kalimantan Barat di Kabupaten Bengkayang, 7-10 Mei lalu, ‘tiga serangkai’ ini berhasil menyabet gelar juara 1. Prestasi gemilang ini awalnya tidak pernah di duga. Baik Bunyamin, Furi Himanasari dan Nur Awindah, semuanya tidak pernah memasang target khusus dalam mengikuti LCC Hukum tersebut. Bagi mereka, bisa masuk babak final saja itu merupakan sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Betapa tidak. Untuk bisa masuk babak final saja, tim LCC Hukum Kabupaten Pontianak ini harus bertarung melawan tim-tim tangguh se-kabupaten/kota. “Kami bertiga benar-benar tidak menyangka, tim Kabupaten Pontianak bisa lolos ke babak final,” kata Bunyamin penuh haru. Meski telah berhasil masuk ke babak final, bukan berarti ketiganya lekas berbangga hati. Jeda waktu 30 menit yang disediakan panitia untuk istirahat benar-benar dimanfaatkan untuk berdiskusi, membahas kemungkinan soal-soal yang akan di ujikan. Di babak final LCC Hukum, tim Kabupaten Pontianak harus berjuang menundukkan tim dari Kabupaten Sambas, Kota Pontianak, dan Kabupaten Landak. Setelah beristirahat sejenak, waktu untuk bertanding pun tiba. Final LCC Hukum berjalan seru. Aksi kejar mengejar dalam pengumpulan angka berlangsung alot. Terlebih saat soal rebutan di bacakan. Jalannya babak final ini sempat di warnai oleh aksi protes oleh salah satu tim peserta. Beruntung, kemelut itu bisa segera diselesaikan oleh tim juri dengan bijaksana. Saat bel tanda waktu berakhirnya lomba di bunyikan, tanpa di duga tim Kabupaten Pontianak berhasil mengumpulkan nilai tertinggi, menyisihkan lawan-lawannya. “Alhamdulillah, jerih payah kami akhirnya berbuah manis,” ungkap Nur Awindah penuh kegembiraan. Ditemui usai menerima piala dan penghargaan dari panitia, Furi Himanasari, salah seorang anggota tim Kabupaten Pontianak di LCC Hukum mengungkapkan keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari pembinaan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak, khususnya Pokja I. Dibawah arahan Nurhayati Ramlana dan Sri Raniyati selaku kooordinator LCC Hukum dan Lomba Penyuluhan Hukum, tim LCC Hukum Kabupaten Pontianak diajak memperkaya wawasan hukum serta ilmu pengetahuan lainnya melalui membaca. “Jauh hari Ibu Nurhayati Ramlana telah berpesan kepada kami bertiga untuk rajin-rajinlah membaca dan berlatih menjawab soal-soal seputar hukum. Bila itu di jalankan, insyaallah gelar juara 1 dapat di bawa pulang,” kenang Furi. Peringatan HKG PKK ke-40 tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun ini digelar di Kabupaten Bengkayang. Kegiatan yang berlangsung 7-10 Mei 2012 ini diisi dengan beragam kegiatan, seperti pembukaan Krida Pertanian yang dilangsungkan secara bersamaan dengan Peringatan HKG PKK Provinsi Kalimantan Barat, lomba cerdas cermat materi Pokja 1, lomba penyuluhan hukum, lomba Calistung (Baca Tulis Hitung), lomba mengajar keterampilan bagi tutor KF (Keaksaraan Fungsional), lomba mengisi KMS, jalan santai, lomba pameran produk kerajinan PKK se-Kaimantan Barat, rapat konsultasi PKK Provinsi Kalimantan Barat dengan Tim Penggerak PKK kabupaten/kota se-Kalimantan Barat, lomba cipta menu B2SA, penanaman pohon, dan peringatan Hari Puncak Gabungan HKG PKK ke-40, Hari Prestasi Kencana, Hari Lingkungan Hidup, Hari Pangan sedunia, Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2012. Rangkaian kegiatan di peringatan HKG PKK ke-40 ini di hadiri oleh seluruh bupati dan walikota se-Kalimantan Barat.(go/hms)

Jelang PON XVII, Atlet dan Pelatih Terima Dana Pembinaan

MEMPAWAH, HUMAS—Jelang pelaksanaan PON XVII di Riau, 9 September mendatang, Pemerintah Kabupaten Pontianak, Senin (28/5) kemarin memberikan uang pembinaan kepada 37 atlet dan 8 pelatih dari 12 cabang olahraga. Perhatian yang sama juga diberikan kepada 4 atlet difable/disable. Masing-masing atlet dan pelatih memperoleh dana pembinaan senilai Rp1 juta. Penyerahan dana pembinaan ini dilakukan langsung oleh Bupati Pontianak Ria Norsan, didampingi Wakil Bupati Pontianak Rubijanto, Ketua DPRD Kabupaten Pontianak Rahmad Satria, dan Ketua KONI Kabupaten Pontianak Ali Bakar, kepada perwakilan atlet dan pelatih, di Aula Kantor Bupati Pontianak. Para atlet tersebut nantinya akan berlaga di 12 cabang olahraga, dengan rincian atlet angkat berat 4 orang, atlet anggar 9 orang, atlet atletik 2 orang, atlet bola voli 1 orang, atlet balap sepeda 1 orang, atlet tenis meja 3 orang, atlet tenis lapangan 1 orang, atlet panjat tebing 1 orang, atlet bilyar 1 orang, atlet renang 2 orang, atlet dayung 7 orang, dan atlet sepak takraw 5 orang. Dalam amanatnya, kepada para atlet dan pelatih Bupati Pontianak berpesan agar bantuan yang di berikan itu dapat di manfaatkan dengan sebaik mungkin. Terkait mengenai pelaksanaan PON XVII di Riau, Pemerintah Kabupaten Pontianak tidak memasang target khusus. Meskipun demikian, bupati meminta kepada seluruh atlet untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti seluruh cabang olahraga. “Menang atau kalah itu hal yang lumrah. Kendati demikian, kita wajib untuk berupaya semaksimal mungkin,” ujarnya. Dilain pihak, Benny mewakili pelatih, mengucapkan banyak terimakasih atas penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Pontianak. Baginya, perhatian yang di berikan Pemerintah Kabupaten Pontianak terhadap kesejahteraan pelatih sangatlah besar. “Kami benar-benar merasa di perhatian. Jika di daerah kabupaten/kota lain pemerintah setempat hanya memberi penghargaan hanya kepada atlet, maka di Kabupaten Pontianak para pelatih pun memperoleh perhatian yang sama. Bagi saya dan kawan-kawan pelatih hal ini merupakan sebuah perhatian yang luar biasa,” ungkapnya. Sementara itu Ketua KONI Kabupaten Pontianak, Ali Bakar menambahkan PON XVII Tahun 2012 Provinsi Riau rencananya akan dilaksanakan selama 12 (dua belas) hari. Upacara pembukaan diadakan pada hari Minggu tanggal 9 September 2012 dan penutupan akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 September 2012. “Waktu pelaksanaan pertandingan cabang olahraga secara umum dilaksanakan 12 hari, dimulai 9-20 September 2012. Namun, apabila diperlukan dan untuk memenuhi kebutuhan teknis pertandingan, beberapa cabang olahraga dapat saja dilaksanakan lebih awal sebelum hari H pembukaan PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau,” terang Ali.(go/hms)

Kabupaten Pontianak Ikuti Otonomi Expo dan Forum 2012

MEMPAWAH, HUMAS—Kabupaten Pontianak ambil bagian di Pameran Otonomi Expo dan Forum 2012. Kegiatan tahunan dari APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) ini digelar 24-27 Mei 2012, di Jakarta Convention Center (JCC). Kegiatan Pameran Otonomi Expo dan Forum 2012 ini mendapat rekomendasi resmi dari Kementerian Dalam Negeri. RI - Kementerian Perdagangan. RI - Badan Koordinasi Penanaman Modal. RI - KADIN Indonesia. Hadir dalam acara pembukaan Bupati Pontianak Ria Norsan beserta istri, Asisten 1 Sekdakab Pontianak Mochrizal, Kabag Pemerintahan Sekdakab Pontianak M Saleh, Staf Ahli Bupati dan pejabat daerah lainnya. Sebagaimana diungkapkan Plt Kabag Humas dan Protokol Setdakab Pontianak, Suroto, keikutsertaan Kabupaten Pontianak di Pameran Otonomi Expo dan Forum 2012 ini didasarkan atas undangan dari APKASI, melalui Surat Ketua Umum APKASI Nomor: 182/Adm/DP-APKASI/IX/2011 dan Telex Menteri Dalam Negeri Nomor: 510.13/4120/SJ tanggal 26 Oktober 2011. “Adalah sebuah kehormatan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Pontianak bisa turut serta di Otonomi Expo & Forum 2012 In Conjunction With Asean - China Free Trade International Expo & Forum 2012 ini,” katanya. Lebih lanjut Suroto menerangkan, ada banyak nilai lebih yang dapat dipetik oleh Pemerintah Kabupaten Pontianak saat mengikuti Pameran Otonomi Expo dan Forum 2012. Salah satu poin penting yang diperoleh adalah terfasilitasinya “supply & demand“ antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat, baik dalam konteks sosial, ekonomi, budaya serta kepemerintahan. Jika hubungan timbal balik ini dikembangkan secara serius, kedepannya tidak menutup kemungkinan bila Pameran Otonomi Expo dan Forum 2012 dapat menjadi “advisory body” bagi kemajuan pembangunan ekonomi kabupaten dalam konteks pelaksanaan ACFTA (Asean China Free Trade Area). Pameran Otonomi Expo dan Forum 2012 mengambil tema nasional “Mengedepankan Keunggulan Potensi Daerah Yang Berdaya Saing” dan . Adapun tema internasionalnya adalah “Kerangka Kerja Pemanfaatan Dan Memaksimalkan ACFTA Membuka Peluang Peningkatan Investasi Perdagangan – Pariwisata. Tujuan utama dilaksanakannya Pameran Otonomi Expo dan Forum 2012 memiliki tujuan yang mulia, yakni membangun optimisme pemerintah daerah guna menarik manfaat dan memaksimalkan peluang yang terbuka lebar dengan diberlakukannya ACFTA, sekaligus menjadi kerangka kerja yang komprehensif bagi pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan ekspor ke China dan negara-negara ASEAN. Karena kegiatan ini merupakan sarana promosi yang efektif bagi pengenalan potensi sumber daya alam serta produk kreatifitas industri daerah, Kabupaten Pontianak mencoba untuk menawarkan sejumlah produk kebanggan daerah, seperti Kain Motif Awan Berarak, aneka kerajinan tangan dari bahan kelapa, ragam anyaman tangan bahan daun nipah, kerajinan dari bahan manik-manik, dan lain sebagainya. (go/hms)