Senin, 19 Maret 2012
Lekar Nipah Mempawah ke Jepang
SIAPA sangka jika lekar (keranjang) dari lidi daun nipah, buatan Fadilah (34) bisa ‘melancong’ hingga ke negeri Jepang. Ya, negeri yang berjuluk matahari terbit itu ternyata sangat ramah dengan karya warga Desa Pasir panjang, Kecamatan Mempawah Timur ini. Alhasil, kerajinan tangan itu pun kini mulai di kenal di luar negeri.
Pemasaran lekar buatan Fadilah ke Jepang ini sebenarnya tidak disengaja. Bermula dari kedatangan seorang sahabat yang kebetulan bekerja di Jepang. Sebelum pulang, dia sempat membawa 20 buah lekar sebagai cinderamata. Dari pesanan kecil itulah kini lekar buatan Fadilah mulai di lirik pasar manca negara.
Kepiawaian Fadilah dalam menganyam lekar ini diperolehnya secara turun-temurun. Dulu, sewaktu dirinya masih gadis, ibundanya kerap mengajarinya cara menganyam lidi daun nipah. Seiring dengan perputaran waktu, seni menyanyam lidi daun nipah ini pun di kembangkan oleh Fadilah. Hasilnya, ragam bentuk lekar pun tercipta dari tangan-tangan trampil Fadilah.
Menurut cerita orang-orang tua dulu, kata Fadilah, lekar hanya di pergunakan sebagai tempat untuk menaruh aneka ragam bumbu dapur atau sebagai wadah makanan gorengan. Namun seiring dengan perkembangan jaman, lekar pun kini banyak memiliki fungsi, seperti tempat buah-buahan, tempat sayur, tempat lauk-pauk, dan lain sebagainya. “Bentuknya juga sangat beragam, ada yang bulat telur, lonjong, segi empat, bunga mawar, dan lain sebagainya,” terang perempuan berjilbab ini ramah.
Untuk bisa menghasilkan lekar yang berkualitas baik, Fadilah menyarankan agar lidi daun nipah yang akan di rangkai menjadi lekar tidak di jemur di bawah terik sinar matahari. Rangkailah lidi daun nipah selagi masih segar. Setelah selesai, barulah lekar di jemur. Agar dapat tahan lama, lekar yang telah kering tadi sebaiknya di semprot dengan cairan melamik atau pernis. Penyemprotan ini berguna agar lekar tidak mudah berjamur dan lapuk.
Jika lekar telah jadi, maka harga jualnya pun bisa bervariasi tergantung besar-kecilnya lekar. Untuk lekar berukuran kecil, Fadilah mejualnya dengan harga Rp5.000 per buah. Sedangkan untuk ukuran sedang, harganya Rp15.000 per buah. Untuk yang berukuran besar, harganya Rp45.000 per buah. Pemasaran lekar buatan Fadulah kini telah merambah ke sejumlah kabupaten/kota di Kalbar.
Untuk memenuhi permintaan akan lekar yang terus meningkat, di sanggar kerjanya Fadilah mempekerjakan dua orang karyawan. Keduanya merupakan remaja putri yang bekerja paruh waktu. Mereka bekerja usai pulang sekolah. Bagi pembaca yang berminat ingin memiliki lekar buatan Fadilah, dapatlah kiranya menghubungi Dekranasda Kabupaten Pontianak, Jalan Daeng Manambon Mempawah, atau menghubungi nomor Hp 081256796411. (pringgo/hms)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar