Selasa, 07 Agustus 2012
Mesjid Suka-Suka
Apa nama surau dan masjid di kampung anda? At-Taqwa? Al-Hidayah? Al-Muslimun? Al-Jihad? Biasa nama masjid selalu demikian; mengandung makna ketaqwaan dan ibadah kepada Allah Swt.
Namun ada sebuah masjid di Turki yang memiliki nama aneh, yaitu “Serasa saya sudah makan” (Sanki Yedim). Penamaan masjid yang terletak di distrik Fatih, Istanbul ini memiliki latar belakang unik dan mengesankan hingga dinamakan demikian. Bagaimana sejarahnya?
Syahdan, dahulu kala di Turki, ada seorang pria bersahaja bernama Khairuddin Afandi. Ia bukan seorang ulama, bukan seorang Syaikh, bukan seorang terpandang. Ia hanya pria biasa yang hidup warak, apa adanya dan penuh ketulusan.
Cita-cita Fakhruddin adalah membangun sebuah masjid di sekitar rumah tempat tinggalnya. Sebab, masjid yang ada cukup jauh sehingga ia dan warga sekitarnya kesulitan sholat berjamaah. Tapi cita-citanya itu ia pendam dan tidak diceritakannya kepada orang lain. Ia sadar bahwa dirinya hanya rakyat biasa yang berkekurangan.
Masjid Sanki Yedim
Menyadari dirinya bukan orang kaya, Fakhruddin pun menabung uang sedikit demi sedikit. Syahdan, setiap kali pergi ke pasar, Fakhruddin selalu membawa kotak tabungannya. Lalu, ketika ia melihat makanan yang membangkit selera, Fakhruddin mengeluarkan uang dari kantongnya dan langsung memasukkan uang itu ke kotak tabungannya seraya berkata: “Serasa saya sudah makan itu…”. (dalam bahasa Turki: Sanki Yedim).
Ketika ia melewati tukang daging, ia mengluarkan uang dari kantongnya dan memasukkannya ke kotak tabungan seraya berkata: “Serasa saya sudah memakan daging itu…”.
Begitulah seterusnya, ketika Fakhruddin melewati tukang buah, ia pun melakukan hal yang sama. Fakhruddin menahan selera dan mengkhayalkan dirinya sudah memakan makanan-makanan yang lezat tersebut.
Beberapa tahun kemudian, Fakhruddin pun membuka tabungannya. Ia terkejut, ternyata uang yang sudah ia kumpulkan ternyata banyak sekali, sudah cukup untuk membangun sebuah masjid kecil.
Dengan uang tersebut, Fakhruddin lalu membangun masjid yang sudah ia impikan sejak lama.
Masyarakat yang mengetahui Fakhruddin merasa takjub. Mereka heran, bagaimana orang seperti Fakhruddin bisa membangun masjid. Namun ternyata, beberapa orang mengetahui rahasia Fakhruddin selama ini, terutama para pedagang makanan yang sering mendengar kata-kata “Serasa saya sudah makan…” dari mulut Fakhruddin.
Akhirnya, mereka menamakan masjid itu dengan nama “Masjid Sanki Yedim” (Masjid Serasa Saya Sudah Makan / Sanki Yedim Camii). Dan masjid tersebut masih berdiri kokoh di Turki hingga hari ini.
Kisah Fakhruddin ini diabadikan oleh Arokhan Mohamet Ali dalam bukunya Min Rawa’i al-Tarikh al-’Utsmani.
Masjid Sanki Yedim
Hingga kini, masjid tersebut masih berdiri kokoh, meski sempat porak poranda akibat perang dunia pertama. Awalnya, masjid ini hanya bisa memuat 200 orang jemaah. Namun sekarang sudah diperbesar dan menjadi megah. Jadi, kalau anda berkunjung ke Turki, tidak ada salahnya melawat rumah Allah yang satu ini. Semoga ada ibrahnya bagi kita semua. Amin…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar