Minggu, 11 Oktober 2009

Khasanah Budaya Tidak Hanya Batik

PONTIANAK—Pemberian penghargaan terhadap batik Indonesia oleh United Nations Educational, Scientific, and Culture Organization (UNESCO), Jumat (2/10) kemarin, di Abu Dhabi, merupakan bagian dari diakuinya budaya bangsa Indonsia oleh masyarakat dunia. Hanya saja, yang perlu menjadi catatan bersama adalah batik bukan satu-satunya warisan budaya Indonesia.

Indonesia merupakan negeri yang kaya akan ragam budaya. Setiap daerah dipastikan memiliki bentuk serta corak budaya yang berbeda. Kalimantan Barat, misalnya. hampir disetiap kabupaten/kota di Kalimantan Barat memiliki ragam budaya yang berbeda. Di kalangan masyarakat Melayu Sambas, ada banyak corak tenun Cual dan kain Lunggie. Setiap corak tentunya memiliki nama dan makna yang berbeda.

Hal yang sama juga berlaku di masyarakat Dayak. Sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang silam, masyarakat Dayak telah mengenal ragam kain tenun ikat. Dan yang lebih menarik lagi, setiap puak Melayu maupun Dayak yang mendiami suatu daerah ternyata memiliki cirri khasnya masing-masing.

“Khazanah budaya local tersebut merupakan bukti nyata bahwa Kalimantan Barat juga memiliki ragam budaya yang tidak kalah mempesona. Jika di era kepemimpinan Suharto, busana Batik identik dengan busana nasional, mengapa di era reformasi seperti saat ini ragam kearifan local tidak diangkat ke permukaan,” kata Mulam Husyairi selaku tokoh pelestari budaya Melayu.

Untuk lebih mengangkat citra daerah, pemerintah pusat maupun daerah hendaknya bisa memberikan kesempatan kepada para penggiat budaya untuk terus berkreasi dalam mengembangkan ragam budaya local. Upaya itu dapat di wujudkan melalui pengunaan corak budaya daerah di pakaian dinas PNS serta siswa-siswi SD, SMP dan SMA.

Tampilan indah dan menarik akan lebih terasa apabila corak budaya yang di tampilkan disesuai dengan kearifan local yang ada di setiap kabupaten/kota. Dengan demikian, masyarakat awam tentunya akan lebih mudah mengenali daerah tempat bertugas dari setiap PNS atau pelajar. “Melalui kebijakan penggunaan corak serta motif daerah di pakaian dinas, diharapkan akan muncul rasa cita terhadap seni budaya bangsa. Disinilah letak keberagaman itu indah,” terangnya Mulam yang juga pengurus LAMS.(go)

Tidak ada komentar: