PONTIANAK---Saat ini segenap keluarga besar Partai Golkar Kalimantan Barat rindu akan figur pembaharu. Sosok pemimpin yang memiliki kapabilitas, integritas serta berprestasi seperti itu layak hadir karena diyakini mampu melanjutkan program menejemen kepartaian modern Golkar.
Untuk bisa menentukan figur mana yang pantas tampil di pentas pemilihan Ketua DPD Golkar Kalbar, periode 2009-2014, Musyawarah Daerah DPD Partai Golkar adalah jalurnya. Melalui jalur ini, segenap unsur pimpinan Golkar akan menentukan pilihan pemimpin Golkar baru. Seperti apa figur pemimpin Golkar kedepan?
Mantan pengurus harian Golkar Kota Pontianak (sebelum reformasi), Drs M Sabran Achyar MSi, mengatakan Golkar butuh figur yang memiliki ketegasan dalam menentukan pilihan. Hal ini penting agar kedepannya Golkar tidak mudah dipengaruhi oleh kelompok kepentingan tertentu. Selain itu, ketua Golkar yang baru juga dituntut untuk memiliki loyalitas yang tinggi kepada partai. Hal ini dibuktikan dengan prestasi perolehan suara di pelaksanaan pilbup, pilgub serta pileg. “Golkar adalah partai yang sangat aspiratif dan komunikatif. Saya rasa tidak begitu sulit untuk mencari figur pemimpin baru,” katanya.
Sifat-sifat pemimpin Golkar yang ideal itu sepertinya melekat pada tiga bakal calon ketua DPD Golkar Kalbar, yakni Morkes Effendi, Abang Tambul Husin dan Zulfadhli. Ketiganya dinilai layak karena memiliki kemampuan diatas rata-rata dalam memimpin. Morkes, misalnya. Ketua DPD Partai Golkar Ketapang ini terbukti piawai dalam mengembangkan serta membesarkan Golkar di kabupaten Ketapang. Dibawah kepemimpinan bupati Ketapang ini, Golkar berhasil menjadi pemenang dalam perhelatan pilbup.
Kemapuan yang sama juga dimiliki Abang Tambul Husin. Ketua DPD Partai Golkar Kapuas Hulu yang juga bupati Kapuas Hulu ini terbukti sukses menjaring simpati serta dukungan dari masyarakat untuk Golkar. Kepiawaian dalam hal memimpin Golkar juga telah di buktikan oleh Zulfadhli. Dibawah kepemimpinannya, kepengurusan Golkar mampu tampil solid hingga ke tingkat desa atau kelurahan. “Karena pilihan figure yang bakal tampil di Musyawarah Daerah DPD Partai Golkar sama-sama memiliki kemampuan yang handal, maka diingatkan kepada seluruh unsur pimpinan Golkar yang memiliki hak suara untuk bersungguh-sungguh dalam menentukan pilihan,” ujar Sabran.
Pemberian suara hendaknya dilakukan dengan menggunakan hati nurani serta selalu mengedepankan rasionallitas. Sebagai bahan pertimbangan, selain piawai dalam memimpin organisasi, seorang pemimpin hendaknya juga memiliki kemampuan dalam mengembangkan jaringan kerja, baik dalam lingkung internal maupun eksternal. Melalui pembangunan jaringan kerja yang sehat, organisasi yang kelak di pimpinnya diharapkan memiliki akses yang luas dalam hal komunikasi antar organisasi.(go)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar