Industri pariwisata tidak akan habis untuk di eksploitasi. Semakin di gali, pesona pariwisata akan semakin menunjukkan keindahannya. Dan jika pariwisata di kelola secara professional, maka keberadaannya akan mampu memberi nilai lebih bagi pelaku ekonomi makro maupun mikro. Gambaran tentang itu semua ada dalam budaya Robo-Robo yang dipusatkan di Keraton Amantubillah Mempawah.
Catatan Pringgo—Mempawah
BAGI masyarakat kabupaten Pontianak, ritual Robo-Robo sarat akan kandungan nilai-nilai luhur kehidupan. Secara umum, ritual Robo-Robo di gelar sebagai sebuah ungkapan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas kedatangan rombongan Opu Daeng Menambon atau Pangeran Mas Surya Negara di ‘Bumi Galaherang’ Mempawah.Peristiwa bersejarah ini terjadi pada Rabu terakhir di bulan Syafar, sekitar tahun 1148 Hijriah atau 1737 Masehi.
Untuk mengenang datangnya pendiri Kesultanan Amantubillah Mempawah tersebut, seluruh masyarakat selalu menggelar acara syukuran. Karena di gelar di Rabu terakhir di bulan Syafar, maka acara itu pun di sebut Robo-Robo. Menurut Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kusuma Ibrahim, dari dulu hingga sekarang prosesi ritual Robo-Robo tidak mengalami perubahan.
Tahun ini, misalnya. Seperti biasa Raja Mempawah beserta seluruh kerabat keraton melakukan napak tilas berdirinya Kesultanan Amantubillah Mempawah. Sebelum bertolak ke perairan Benteng, rombongan beserta seluruh keluarga besar Keraton Amantubillah Mempawah menggelar makan saprahan di halaman Keraton Amantubillah Mempawah. Acara ini digelar Rabu (25/2) pagi kemarin.
Menu yang di santap terbilang istimewa, yakni ketupat lemak, bontong dan patlau pulot ketan. Panganan unik ini terasa lezat bila di makan bersama lauk rendang daging atau opor ayam kampung. Untuk minumnya disediakan wedang sepang. Usai bersantap, seluruh rombongan langsung bertolak ke perairan Benteng. Dari sana, dengan menggunakan Perahu Bedar atau Bidar Kesultanan Amantubillah Mempawah, rombongan berlayar melintasi laut menuju perairan Kuala Mempawah. Kedatangan rombongan kaum kerabat Keraton Amantubillah Mempawah ini langsung di sambut dengan suka cita oleh warga.
Sebagai bentuk penghormatan, ratusan kapal nelayan berukuran besar maupun kecil berjalan beriringan mengikuti laju perahu bedar. Iring-iringan rombongan besar ini mendarat di Pelabuhan Kuala Mempawah. Disana, seluruh kaum kerabat Kesultanan Amantubillah Mempawah di sambut dengan upacara tabur beras kuning, tanda ucapan selamat datang. Setelah tiba dengan selamat, seluruh rombongan kaum kerabat langsung bertolak ke Keraton Amantubillah Mempawah.
Dilain tempat, Pemerintah Kabupaten Pontianak menggelar acara seremonial Robo-Robo. Acara ini dilangsungkan di Pendopo Keraton Amantubillah Mempawah di Kompleks Perguruan Alfathanah. Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Kalbar, Bupati Pontianak, Bupati dan Wakil Bupati Pontianak terpilih 2009-2013, Kapolres Pontianak, Dandim 1201 Mempawah, perwakilan Danlanal Pontianak, perwakilan Danlanud Supadio Pontianak, Kepala PN Mempawah, perwakilan Kejari Mempawah, Ketua MABM Kabupaten Pontianak, Ketua MABT Kabupaten Pontianak, perwakilan DAD Kabupaten Pontianak serta sejumlah pejabat teras di lingkup kerja Pemprov Kalbar dan Pemkab Pontianak.
Dalam sambutannya, Bupati Pontianak H Agus Salim mengatakan kegiatan Robo-Robo merupakan asset budaya yang perlu di pelihara kelestariannya. Selain kaya akan nuansa tradisi warisan leluhur, Robo-Robo juga sarat akan pesan-pesan moral. “Keunikan ini kedepannya harus bisa di tingkatkan lagi sehingga memiliki nilai jual pariwisata,” katanya.
Harapan yang sama juga di sampikan oleh Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH. Di katakan olehnya, kini telah masuk dalam calendar of event nasional. Tak hanya itu saja, Robo-Robo juga telah menjadi mendukung pelaksanaan Tahun Kunjungan Wisata ke Kalbar 2010. Untuk bisa menggaet banyak wisatawan nusantara dan mancanegara, Pemkab Pontianak berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana penunjang kegiatan kepariwisataan. “Kabupaten Pontianak akan mampu tampil sebagai kabupaten yang maju dan berkembang jika bisa mengelola dan mengembangkan potensi kepariwisataan. Perlu di ingat bahwa industri kepariwisataan itu tidaka akan pernah habis untuk di kelola,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar