Masih rendahnya penghargaan emas di level local itu juga di pengaruhi oleh naik-turunnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Berdasarkan pengalaman yang ada, setiap kali nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika bergeser 100 poin, maka harga emas juga ikut bergeser 3000 per gram. Fluktuasinya harga emas di pasar local tentu saja menjadi perhatian serius dari Pegadaian.
Dikatakan Andi, jika harga emas naik maka secara otomatis nilai taksiran emas di Pegadaian pun akan ikut naik pula. Kondisi yang demikian tentu saja berdampak pada naiknya omset Pegadaian. Selain di hadapkan dengan perubahan nilai tukar rupiah yang berimbas pula pada perubahan harga emas di pasar dunia dan local, Pegadaian juga mendapat tantangan dari munculnya produk-produk perbankan dan lembaga-lembaga penyalur kredit lain.
Persaingan dalam penyaluran kredit untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sekarang ini terasa begitu kompleks. Selain memberi kemudahan dalam pengurusan kredit, sejumlah perusahaan kredit juga menawarkan bunga angsuran yang kompetitif. “Tantangan bisnis seperti ini mau tidak mau harus kami hadapi. Munculnya pesaing bisnis merupakan cambung bagi kami dalam meningkatkan mutu pelayanan,” terangnya.(go)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar